Quraisy Shihab: Nabi SAW Tidak Dijamin Masuk Surga (1) ?

Pernyataan kontroversial Prof. DR. Quraisy Shihab bahwa Rasulullah saw tidak dijamin masuk surga didasari pada dalil yang rapuh.

Berikut pernyataan Prof. DR. Quraisy Shihab ;

“Tidak benar. Saya ulangi lagi tidak benar bahwa Nabi Muhammad mendapat jaminan Surga. Nahh.. surga itu hak prerogratif Allah. Ya tho? memang kita yakin bahwa beliau mulia. kenapa saya katakan begitu? Karena ada seorang sahabat nabi dikenal orang… terus teman-teman di sekitarnya berkata, bahagialah engkau akan mendapat surga. Kemudian nabi dengar, siapa yang bilang begitu, nabi berkata, tidak seorang pun orang masuk surga karena amalnya, dia berkata baik amalnya akan masuk surga, surga adalah hak prerogratif Tuhan.”

Continue reading

Agar Lebaran Bisa Dilaksanakan Pada Saat Bersamaan di Muka Bumi

Bagaimana memastikan semua tampat di bumi bisa melaksanakan hari besar agama secara bersamaan dengan menggunkan kalender bulan. Mudah saja. Mari kita lihat gambar di bawah ini.

Konjugasi terjadi jam 22:08 yaitu hari Selasa tanggal 13 November (garis putih).

Dengan demikian wilayah yang akan segera memasuki fajar pada hari Rabu 14 November sudah bisa memulai hari keagamaan mereka (awal garis hijau sebelah kanan).

Sedangkan daerah yang berada di pie merah jambu telah berada pada belahan pagi jam 10.08 tanggal 14 November. Daerah ini tidak mungkin melaksanakan hari agama karena sudah melewati waktu fajar. Jadi daerah ini harus menunggu fajar tanggal 15 November.

Daerah yang berada pada irisan pie warna hijau, semua melaksanakan hari agama pada tanggal 14 November.

Image

Dengan menggunakan cara seperti ini, semua tempat dipermukaan bumi bisa merayakan hari agama mereka dalam waktu 24 jam.

Jadi ada dua syarat supaya semua terjadi dalam cakupan 24 jam yaitu:

  1. Mereferensi pada waktu konjugasi.
  2. Memulai hari ketika mulai fajar.

 

 

Ruuah

Kata ‘Ru’uyah sesungguhnya memiliki dua pengertian yaitu “melihat dengan mata” atau “melihat dengan pikiran”.

Mayoritas mengartikan kata tersebut secara literal yaitu “melihat dengan mata”. Argumen mereka adalah hadits tersebut menggunakan kata dasar Ro’aa yang artinya melihat dengan mata secara jasmaniah. Jika hal ini ditafsirkan “mengetahui”, maka redaksi hadits tidak perlu seperti itu. Cukup dengan menggunakan kata ‘alima. (Copy Paste dari Bachrul Ulum 🙂 ).

Saya tidak membahas argumen di atas secara panjang lebar, karena memang sudah banyak yang mengkajinya.Yang ingin saya ketengahkan adalah apa alasan mereka yang memilih arti sebagai “melihat dengan pikiran” atau dengan kata lain dengan “pengamatan”.

Untuk sampai kepada kesimpulan seperti itu, mereka menunjukkan beberapa fakta pergerakan bulan di dalam al-Qur’an.

1. Surat ke 36 yaitu Ya Sin ayat 39

Surat Yasin ini begitu populer dalam masyarakat Indonesia. Salah satu ayatnya yaitu ayat ke-39 berbunyi:

“And the moon – We have determined for it phases, until it returns [appearing] like the old date stalk.”

2. Surat Yunus ayat 5

It is He who made the sun a shining light and the moon a derived light and determined for it phases – that you may know the number of years and account [of time]. Allah has not created this except in truth. He details the signs for a people who know

3. Surat Ar-Raĥmān (55)  ayat 5

The sun and the moon [move] by precise calculation,

 

 

 

Keranjingan Sholawat Antah Berantah

Di tengah kekacauan kehidupan dunia seperti: merajalelanya korupsi, harga barang yang melambung, bencana alam silih berganti, politik yang carut marut, dll, ketenangan jiwa menjadi oase yang didambakan oleh banyak orang. Berbagai macam metode “pencerahan jiwa” sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Biaya mahal tidak jadi masalah asalkan mereka mampu meraih “ketenangan” yang mereka cari.
Continue reading

Muhammadiyah dan Sidang Itsbat

Jakarta, – Bukan Muhammadiyah kalau masih alami keraguan. Kalimat tersebut sangat cocok jika dikaitkan dengan situasi sekarang, ketika pemerintah (kembali) lakukan permulaan Ramadan yang kemungkinan berbeda dari Muhammadiyah melalui Sidang Itsbat. Berbeda sebenarnya tidak menjadi masalah, karena perbedaan itu adalah rahmat. Namun kalau kemudian yang berbeda memaksa untuk sama dengan alasan taat, ini pasti akan menimbulkan masalah bagi umat. Yang perlu digarisbawahi barangkali, Sidang Itsbat ini lebih erat kaitannya pada kepentingan para pejabat, meski mengorbankan banyak keinginan umat. Continue reading

Doa Berbuka Puasa

Siapa tidak kenal dengan doa ini. Upin dan Ipin pun sering membacanya 🙂

Doa tersebut menancap dalam otak kita karena sudah dilakukan selama puluhan tahun. Hingga sampai ada yang mengatakan bahwa doa ini wajib dibaca ketika berbuka puasa.

Yang menjadi pertanyaan bolehkah kita membaca doa-doa lain ketika berbuka puasa? Continue reading

Cara Ingkarus Hadist Sholat

kitab_hadits

Perintah sembahyang banyak terdapat di dalam Al-Quran Al-Karim, akan tetapi tata caranya secara detail tidak dijelaskan di dalamnya. Sebaliknya tataca sembahyang dijelaskan dan didukung pula oleh Al-Hadis An-Nabawi. Ini bukan berarti Al-Quran itu tidak lengkap isinya. Al-Hadis-lah yang berfungsi untuk menjelaskan kandungan Al-Quran secara terperinci.  Al-Hadis ini tidak lain dan tidak bukan adalah wahyu Allah Ta’ala yang disampaikan melalui lisan Baginda Rasulullah s.a.w.

Continue reading

Percaya Semua Agama Benar, Menjadi Murtad?

Mungkin ada yang salah paham ketika saya mengatakan bahwa percaya semua agama benar bisa membatalkan syahadah alias murtad. Barangkali ada yang naik darah juga karena dianggap murtad. Bukan salah mereka juga sih, kalau mereka salah paham mengenai isu murtad ini. Sumber kesalahpahaman adalah karena ketidakmampuan untuk membedakan antara mengkafirkan perbuatannya atau mengkafirkan pembuatnya. Ah masak iya? Sama saja kelihatannya.

Continue reading