Apa maksud tauhid rububiyyah? Maksudnya hanya Allah sajalah yang berkuasa untuk menciptakan alam semesta dan mengaturnya. Ini termasuk kekuasaan Allah untuk mematikan dan menghidupkan makhluknya, memuliakan dan menghinakan anak Adam, serta mengangkat dan menurunkan seseorang dari kekuasaannya. Dia juga yang memberikan perlindungan dan keamanan kepada siapa saja yang dikehendakinya. Juga tugas Allah untuk memberi rezeki kepada seluruh makhluknya.
Lawan tauhid rububiyah adalah menganggap adanya pelaku atau makhluk yang lain, baik yang berbentuk manusia, binatang, pohon ataupun patung yang memiliki kemampuan seperti Allah untuk mencipta dan mengatur alam semesta, termasuk mendatangkan kebaikan (rezeki) , menolak keburukan, mematikan dan menghidupkan makhluk, dan sebagainya. Juga apabila seseorang meletakkan nama-nama dan sifat-sifat tertentu kepada selain daripada Allah SWT, seperti mengetahui hal-hal yang ghaib.
Baiklah saya akan memberikan beberapa contoh. Misalnya saja dalam hal mendatangkan kebaikan atau rezeki. Coba resapi kalimat di bawah ini dengan teliti.
Saya lulus ujian karena saya rajin belajar
Kan tidak ada yang salah dengan kalimat diatas? Apa hubungannya dengan tauhid rubbiyah? Jelas ia ada hubungan, apabila dia mengingkari keterlibatan Allah dalam kelulusannya. Kenapa begitu? Bukankah kita merasa heran apabila ada kawan-kawan kita yang cerdas dan rajin belajar tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi. Secara logika, harusnya mereka lulus. Tapi karena Allah berkehendak lain, gagallah mereka. Jadi ucapan yang lebih tepat adalah dengan memasukkan campur tangan Allah dalam proses kelulusan kita, seperti:
Alhamdulillah, hasil ujian saya bagus, karena izin dan kehendak Allah, dan juga karena saya rajin belajar
Mungkin ada yang berkata, saya tidak bermaksud mengingkari Allah dalam kelulusan saya. Saya yakin dalam hati bahwa Allah-lah yang membantu kelulusan saya. Tapi saya tidak mengutarakan secara lisan. Ok lah bisa juga diterima alasan tersebut.
Selain mengingkari keterlibatan Allah dalam kesuksesan kita, contoh lain yang berlawanan dengan tauhid rububiyah adalah mengharapkan kebaikan yang datangnya bukan dari Allah. Istilah lainnya adalah tafa’ul. Meletakkan surah Yassin di bawah bantal atau kasur bayi agar mendapat perlindungan darinya, termasuk dalam kategori tafa’ul. Kita meminta perlindungan kepada Allah, bukan kepada surah Yassin yang diletakkan di bawah tempat tidur bayi. Contoh yang lain adalah mengadakan pesta menuai padi dengan harapan hasil tahun depan jauh lebih baik dari sekarang.
Contoh selanjutnya adalah percaya pada sesuatu yang dianggap ada, tapi sebenarnya tidak ada. Ini dinamakan tahyul. Diantaranya adalah:
- Burung hantu yang berbunyi pada malam hari menandakan akan ada orang di kampung yang mati.
- Photo bertiga mengundang sial karena bisa membawa kematian.
- Seseorang menjadi sakit parah setelah menghantar mayat ke kubur dikarenakan menyentuh mayat.
- Apabila suami membunuh kera yang merusak tanaman, kelak anak yang lahir akan terkena kutukan kera.
- Istri hamil tidak boleh menjahit, karena nanti bayi yang lahir akan sumbing bibirnya.
- Istri hamil tidak boleh menyiang ikan, bahkan suaminya pun tidak boleh memancing ikan. Takut pamali seperti kata orang Jawa.
Baik mayat, burung hantu, photo, iblis, hantu mahu pun kera tidak memiliki kekuasaan untuk menyebabkan sesuatu kejadian berlaku, entah itu kematian, kecacatan, kutukan, dan sebagainya. Karena setiap kejadian yang berlaku semata-mata atas kehendak Allah SWT. Bila tugas Allah dikatakan sebagai tugas mayat, burung hantu atau kera, maka pelaku telah terjerumus ke lembah kesyirikan.
Meminta perlindungan dari jimat juga melanggar tauhid rububiyah. Biasanya digunakan untuk menghindari sihir atau niat jahat orang lain. Kebanyakan jimat dibuat dari tulang, taring binatang buas, tulisan tertentu, dan lain-lain. Ada juga jimat yang dibuat dari ayat Al’Quran contohnya dengan menggantung ayat Kursi di atas pintu masuk rumah dengan harapan syaitan dan hantu tidak masuk rumah. Tindakan ini tidak benar karena meminta bantuan kepada ayat Al’Quran, bukannya kepada Allah langsung. Jelas meminta bantuan dari jimat membawa kepada kesyirikan.
Salah satu sifat Allah SWT ada mengetahui perkara yang ghaib. Meletakkan sifat ini kepada makhluk hidup ataupun mati bisa membawa kepada kesyirikan. Bebarapa contoh di antaranya adalah:
- Menganggap para imam atau para pemimpin mereka mengetahui yang ghaib.
- Menganggap ramalan bintang (horoscope) bisa mengetahui nasib seseorang dikemudian hari.
- Menganggap para dukun mampu mengetahui hal-hal ghaib baik untuk masa yang lalu atau masa yang akan datang.
Anda pernah membaca buku cerita Pinokio? Disitu diceritakan bahwa seorang pembuat boneka mampu menghidupkan boneka kayu buatannya. Sebenarnya cerita ini berbahaya bagi aqidah anak-anak Muslim. Kalau kita tidak menjelaskan kepada anak-anak kita, bisa jadi mereka menganggap bahwa manusia bisa membuat makhluk hidup seperti kasus Pinokio itu.
Next: Tauhid Uluhiyah
Prev: Tauhid Yang Tiga