Kadang-kadang kita mengeluh, kenapa kondisi kita berbeda dengan teman-teman yang lain. Mengapa mereka kaya, sedangkan kita miskin. Mengapa mereka punya anak, sedangkan kita tidak. Mengapa mereka sukses berkarir, sedangkan kita tidak. Dan masih banyak mengapa mengapa lainnya. Terakhir karena sudah putus asa, kita menganggap itu sudah takdir kita. Takdir kita untuk selalu miskin. Takdir kita untuk tidak menikah, dsb.
Sebenarnya takdir ini masalah ghaib. Kita tidak ada pengetahuan sama sekali bagaimana takdir kita sebenarnya. Yang perlu kita lakukan adalah yakin bahwa Allah telah menentukan takdir kita, dan kita sebagai manusia wajib berusaha untuk memperoleh takdir yang baik. Kalau mau kaya, janganlah duduk melamun seharian di rumah. Begitu kira-kira contohnya.
Jadi bagaimana cara mendapatkan takdir yang baik?
1. Doa
Adakalanya kita sudah berusaha sekuat tenaga, tapi nasib tidak membaik juga. Ternyata ada yang kita lupakan yaitu berdoa. Berdoa bisa merubah takdir kita.
Menurut Tsauban r.a sabda Rasulullah s.a.w: “Tiada suatu pun yang dapat menolak takdir selain doa.” – Hadis sahih riwayat Ibn hibban dalam sahihnya. Disepakati kesahihannya oleh al-Zahabi.
Tapi ini bukan berarti, hanya dengan doa saja takdir kita bisa berubah, karena Allah sudah menyebutkan dalam al-Quran bahwa Allah tidak akan merubah nasib sesuatu kaum, kalau mereka tidak mau merubahnya sendiri.
2. Amal Soleh
Hendaklah kita memperbanyak amal seperti bersedekah.
Hal ini berdasarkan hadis riwayat Anas bin Malik r.a. Beliau berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya sedekah itu dapat menyekat kemurkaan al-Rabb (ALLAH).” – Hadis Hasan riwayat Tirmizi no. 664.
Selain itu, menurut penelitian, orang yang sering membantu orang lain, baik dalam bentuk sedekah, kerja sukarela, dan semacamnya, akan merasa bahagia dengan aktifitasnya tersebut.
3. Husnu Zon (Bersangka Baik) Kepada Allah
Terkadang ketika sedang menerima musibah, ada yang menyalahkan Allah. Mereka berkata, Allah tidak sayang kepada mereka lagi atau Allah telah bertindak tidak adil, dan banyak lainnya. Mudah-mudahan kita tidak termasuk dalam golongan seperti itu.
Sabda Rasulullah s.a.w: “Janganlah kamu mati melainkan berada dalam keadaan husnul zon (berbaik sangka) terhadap ALLAH.” – Hadis sahih riwayat Muslim, Ahmad dan al-Baihaqi.
Juga disebut dalam hadis riwayat Syuhaib r.a yang menyebut bahwa baginda bersabda:
“Sungguh menakjubkan perihal orang mukmin kerana semua perkara yang menimpanya adalah kebaikan dan perkara ini tidak berlaku melainkan hanya kepada orang yang beriman. Apabila dia diberi nikmat lalu disyukurinya maka jadilah nikmat itu sebagai kebaikan baginya. Sebaliknya apabila dia diuji dengan musibah, maka dia bersabar lalu menjadikan pula musibah itu sebagai kebaikan baginya.” – Hadis sahih riwayat Muslim no. 2999.
Jadi berbaiksangkalah kepada Allah. Selalu ada hikmah disebalik musibah yang kita dapatkan. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mampu bersabar dengan musibah yang Allah berikan.
4. Bersabar dan bertawakal hanya kepada ALLAH, tidak mensyirikkan-Nya dan tetaplah di atas kebenaran
Semoga dengan usaha-usaha tersebut, kita akan mendapat takdir yang baik.
Imam Tirmizi r.a meriwayatkan dalam sunannya sebuah hadis daripada Abdullah bin ‘Abbas r.a yang berkata: “Sesungguhnya aku berada di belakang Nabi s.a.w pada suatu hari dan baginda bersabda: Wahai pemuda sesungguhnya aku akan mengajar kamu beberapa kalimah (pesanan), yaitu peliharalah ALLAH (pelihara hak-NYA), niscaya ALLAH akan memelihara kamu. Peliharalah ALLAH (taati perintah-NYA dan jauhi larangan-NYA), niscaya engkau akan mendapati DIA akan membantumu. Jika kamu hendak meminta sesuatu, mintalah kepada ALLAH dan jika kamu hendak memohon perlindungan dari sesuatu, mohonlah perlindungan dari ALLAH. Ketahuilah jika seluruh umat berkumpul untuk memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepada engkau melainkan dengan apa yang telah ALLAH tetapkan kepadamu. Jika seluruh umat berkumpul untuk memudharatkanmu dengan sesuatu maka tidaklah memberi mudharat mereka itu melainkan dengan apa yang telah ALLAH tetapkan buat engkau. Telah terangkat kalam-kalam dan telah kering dakwat (satu perumpamaan yakni telah selesai urusan penyampaian pesanan).” – Hadis sahih riwayat Tirmizi no. 2516.